Penyerangan

1822 Kata

Happy Reading. “Ah sial. Kenapa aku harus bertemu denganmu lagi.” Kenzo yang tampak sibuk mengelap kaca jendela, seketika menoleh saat mendengar suara yang muncul tiba-tiba. Hanya sedetik saja, dia menatap Lukas sebelum kemudian mengalihkan perhatian dari lelaki itu. Ekspresi Kenzo terlihat datar seolah-olah tidak memperdulikan kehadiran Lukas. Dengan tenang dia melanjutkan pekerjaannya, dan mengabaikan Lukas yang melangkah ke sampingnya, siap untuk menjalankan hukumannya. Melihat sikap Kenzo yang dingin, diam-diam Lukas mencuri pandang pada lelaki itu. Ingin mencari tahu apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Lukas. Biar bagaimana pun dia sudah menurunkan harga dirinya dengan memulai percakapan, namun sungguh Lukas tak mengira bahwa Kenzo malah tak menanggapinya. “Kenapa kau melihatku se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN