Happy Reading. Arabella mengepalkan tangan lebih kuat, menekan kuku-kukunya yang tajam di permukaan kulitnya. Dengan mata berkaca-kaca, dia menatap Lukas. Tidak memahami apa yang sebenarnya diinginkan oleh lelaki itu. Bisa-bisanya Lukas mempermalukan Mia di hadapan semua orang bahkan tidak segan-segan melayangkan tamparan keras beberapa kali. Dan bukan hanya itu saja, seolah Lukas tampak seperti predator buas, dia tidak memberikan sedikit waktu pada Mia untuk mengambil napas dan kembali menampar Mia. Arabella memejamkan mata, menarik napas dalam-dalam. Dadaanya sesak, semakin bertambah sesak saat melihat wajah Mia lebam-lebam akibat bekas tamparan itu. Cukup sudah. Lukas telah melewati batas. Sekalipun Mia memang bersalah tapi tidak sepantasnya lelaki itu melakukan kekerasan fisik. Arab