Paul dan Isabella sangat bahagia saat melihat Abbas berdiri tegak di depan mereka, sambil tangannya mengusap-usap lembut rambut mereka. Sang Dokter wanita itu masih menampilkan muka yang panik. "Ini keajaiban yang tidak terduga, kupikir tidak ada lagi hal yang bisa dilakukan pada tubuhnya yang sudah keras dan dingin, layaknya mayat. Tapi aku tidak menyangka, hanya dengan tetesan air dari botol itu, yang telah kuteteskan ke tenggorokannya, bisa membuatnya hidup kembali!" "Tidak masalah! Keajaiban memang selalu ada!" balas Paul dengan senyuman lebarnya, kemudian perhatiannya difokuskan pada muka Abbas. "Dasar bodoh! Kalau tidur, jangan terlalu lama! Kau membuat kami menunggu! b******k!" Abbas tersenyum tipis mendengarnya, ia lepaskan tangan-tangannya yang mengusap rambut Paul d