"Permen? Meledakkan tubuh semua orang di kota ini?" Gadis pirang bergaun mewah itu segera berdiri dari posisi duduknya di aspal, lalu dia menatap muka Cherry di hadapannya dengan murka. "Kau akan menyesal karena telah membuatku marah!" Kemudian, gadis itu mengeluarkan ponsel lipat yang dilapisi oleh emas berkilau, dan dia pun membuka ponsel itu dan mengetikkan sesuatu dengan sangat cepat. Setelah selesai mengetik, dia memasukan kembali ponsel itu ke dalam gaun mewahnya, dan gadis pirang itu menyunggingkan senyuman liciknya pada Cherry. "Tamatlah riwayatmu, Bocah!" Cherry memiringkan kepalanya, terheran-heran. "Tamat? Apanya yang tamat? Cherry tidak mengerti apa yang kau katakan, tapi intinya, kau sedang mengancam Cherry, kan?" Sejenak Cherry terdiam, kemudian dia langsung terk