Raga segera pulang ke rumah Kalista sebelum Kalista meninggalkan kota asalnya itu. Dia pergi setelah mengantar Alfonso sampai pulang ke rumahnya, dan kali ini Raga pergi menggunakan Bis umum karena tidak ada mobil yang bisa digunakan untuk ke kota Jawa Timur itu. Beruntungnya Raga, dia masih sempat bertemu dengan Kalista meski wanita itu sudah berkemas. “Raga, aku benar-benar minta maaf sama kamu karena semuanya mendadak sekali.” Ucap Kalista saat bicara empat mata dengan Raga di teras rumah. Raga tidak tahu harus berkata apa. Yang bisa dia lakukan hanyalah menghembuskan nafas lelah beberapa kali. “Lamaran pekerjaan itu sudah lama aku kirim ke perusahaan itu. Aku pikir kalau aku ditolak karena mereka tidak juga menghubungi aku, tapi tiba-tiba saja aku mendapat kabar kalau aku langsu