Beberapa hari setelah kejadian itu, Rafael mengantar Gayatri ke kampus kemudian menjemputnya saat pulang. Pria itu tidak pernah lagi melepas wanita yang sudah membuatnya cemas berulang kali dan dia ingin selalu melindunginya. Tiba saatnya tanggal merah, itu berarti keduanya bisa lebih lama bertemu, seharian. Tok! Tok! Tok! Rafael mengetuk pintu kamar Gayatri. Mendengar itu Gayatri membuka pintu kamarnya lebar. Kaos oversize dan celana pendek cukup membuat Rafael menelan saliva-nya melihat lekuk tubuh wanita itu. Di tambah Gayatri menarik ke atas rambutnya dan menggulungnya asal menunjukan leher jenjangnya yang putih dan menggoda untuk dijelajahi. Rafael menggeleng cepat membuang semua pikiran kotornya. Ingat, dia juga pria normal. "Aku punya satu hutang yang belum aku tempati," ucap