Kedua bola mata Gayatri sempurna membulat. Dia terkejut karena ternyata Arzan yang menariknya dan memojokannya ke tembok. Napas Gayatri memburu karena dia takut dengan pria itu, Arzan kini sangat dekat dengannya. "Ka-kamu!" cicit Gayatri dengan suara bergetar. "Kenapa? Kamu takut? Takut ketahuan sama kekasih baru kamu itu? Iya?" "Jangan lupa, ada Bu Naya juga di sini." Keduanya saling ancam. Sebenarnya Arzan juga was-was kalau Naya melihatnya. Tapi Arzan dapat mengendalikan diri tidak seperti Gayatri yang langsung bisa ketebak ekspresi wajah takutnya. "Mau apa kamu?" "Aku ingin bicara sama kamu, kenapa pesan dan telponku tidak pernah kamu angkat? Heum?" "Aku tidak mau ada komunikasi lagi sama kamu, Zan!" "Kenapa? Karena kamu sudah mendapatkan pengganti aku?" "Jangan ngaco kamu!