Bagian XX : Sakit

2043 Kata

Aku meringis kecil dengan mengerjapkan mataku, merasakan sinar matahari yang menerobos masuk dari celah jendela ruangan. Kepalaku terasa pusing, pandanganku masih sedikit berputar dan perlu waktu beberapa menit untukku mengembalikan kesadaranku seutuhnya. Mataku menatap ke sekeliling ruangan ini dengan seksama, aku tak tahu aku berada di mana dan aku tak tahu apa yang terjadi sebelumnya. Yang kuingat terakhir kali adalah pesta pertunangan, aku hanya ingat aku tengah berbincang dengan mom dan Carolline, selebihnya, aku tak ingat apapun lagi. Kamar ini sangat luas, dindingnya berwana hitam, dengan dekorasi lukisan lukisan klasik yang terpajang rapih pada dasar dinding. Persis di hadapanku, aku dapat melihat kursi kursi kayu yang antik, menghadap pada jendela kaca besar yang menyuguhkan pem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN