"Tuan! Anda perlu ke rumah sakit?" tanya Yandi. Di jok belakang, Wira masih dalam pengaruh obat. Ia sangat pusing dan mengantuk. Wira menggeleng pelan. Ia tak mau repot-repot ke rumah sakit. "Pulang saja," ujar Wira. "Baik, Tuan. Maaf, saya harus mengatakan pada Nona Dila bahwa Anda sudah menikah. Saya hanya ingin Nona Dila melepaskan tubuh Anda," kata Yandi dengan segenap rasa bersalah. "Bukan masalah. Saya sudah mengatakan itu pada Dila sebelum kamu masuk. Wanita itu benar-benar gatal!" Wira mengepalkan tangannya lantaran masih kesal dengan apa yang terjadi barusan. Yandi bergidik. Ia tahu seberapa getol Dila berusaha mendapatkan Wira, bahkan rela membuka tubuhnya demi Wira. Sungguh gila! "Jangan ceritakan semua ini pada Tristan," gumam Wira yang kembali terbuai dengan pengaruh oba