Lexie kembali menangis, walau tangannya tetap bergerak gesit memainkan keyboard mencari informasi mengenai laki-laki yang baru saja membuat heboh seluruh rumahnya. Di belakangnya ada Romi yang dengan sabar menghiburnya, mengelap lembut air mata yang terus jatuh. "Sudah dong, jangan nangis lagi ya, Lexie,” bujuk Romi. Remaja itu ikut membolos bersama dengan Lexie, menemani pacarnya di saat terburuknya. Sementara si abang dan Vivian telah menghilang sejak kemarin malam, mengikuti para orang tua mengejar si kembar pirang yang ikut lenyap terlebih dahulu. "Hiks, tapi Vance juga ikut hilang. Gimana kalau dia juga ikut diculik?" Lexie terus terisak, merasa amat sedih kehilangan satu lagi adiknya. Tak ada yang tahu perbuatan Vance, yang mereka ketahui hanyalah adiknya itu tidak bisa ditemukan