*** Masih terbayang dalam benakku apa yang kemarin mama katakan. Meskipun aku mengiyakan pesan mama, tapi sampai detik ini diriku masih saja mikirkan alasan dibalik luka lebam yang Badu dapatkan karena Kak Refan. Rasanya aku ingin menghindar, melupakan apapun yang terjadi di sana. Namun, semakin aku menghindarinya, semakin diriku merasa semua itu berkaitan erat denganku. Baiklah, biar kuceritakan apa yang kemarin aku bicarakan dengan mama usai menggeser tombol berwarna hijau pada layar ponselku. Pertama-tama, Mama menanyakan soal kabarku. Kemudian ia mulai menelisik keadaanku. Berkali-kali menanyakan hal yang sama hingga membuat aku sebal sendiri. Pertanyaan-pertanyaan Mama baru dapat terhenti setelah aku menyebut nama Badu. Handphone yang tadi ramai akan suara mama mendadak senyap se
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari