"Kamu masih secantik dulu."

1917 Kata

Hadi sebagai sahabat yang baik terlihat khawatir dengan apa yang sedang menimpa sohibnya. Aimal sendiri sudah berada di dalam ruangan rawat inap, di mana Almahyra terbaring lemah dengan wajah pucat dan mata yang sayu. Perlahan langkah kakinya membawa ia pada ranjang yang ditempati Almahyra. Wanita yang sudah lama dihindarinya, kini tampak tersenyum. “Apa kabar kamu? Aku pikir tadi adalah saat terakhirku melihat kamu,” ujar Almahyra lirih. “Dan kamu pasti tahu, aku tidak akan melakukan hal bodoh itu hanya karena kamu adalah wanita yang merusak rumah tangga adikku,” balas Aimal yang kini sudah duduk di samping Almahyra. “Bukan aku yang merusak! tapi―” “Sssshhtt! Bukan saatnya untuk kita membahas perkara ini, bukan lebih baik sejenak saja izinkan aku berada di sampingmu.” “Alma, andai ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN