Kisah Alma–Aimal.

1589 Kata

“AGGGGHHH!” “Aku tidak dengan anak itu! Lihat saja dia akan menyesal sudah berani menentang keinginanku,” umpat Ibu Faida karena kesal dengan Almahyra. “Kau akan menangis memohon ampunan dariku, Anak Ingusan!” Ibu Faida yang masih di bawah kendali amarah masih saja terlihat uring-uringan. Sementara itu Almahyra telah kembali ke ruangan kerjanya. Ia langsung membereskan barang-barang pribadi miliknya. Aimal yang baru tiba dari toilet menjadi kaget melihat perubahan pada kekasihnya. Ia langsung menghentikan aktivitas Almahyra dengan cara menggenggam erat kedua tangannya. “Alma. Ada apa ini, kenapa kamu berbenah begini?” tanya Aimal kebingungan. “Aku bukan lagi bagian dari perusahaan ini sekarang,” sahut Almahyra dengan nada lirih dan bergetar. “Apa maksud kamu!” “Aku mengundurkan diri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN