Setelah benar-benar lepas dari Arta, hidup Areta seakan - akan berubah 180 derajat. Hal-hal yang biasa ia lakukan bersama Arta kini tidak lagi ya lakukan seperti misalnya main ke klub malam setiap malam minggu datang Atau paling tidak meminum alkohol semua itu ia tidak pernah lagi lakukan ditambah Bayu yang selalu mengikuti dirinya kemana-mana mengingatkan dirinya tentang betapa buruknya klub malam dan alkohol untuk aretha semakin membuat kita sadar bahwa banyak hal yang tidak baik yang selama ini telah merusak dirinya
Di kantor, Areta juga sudah tidak pernah menggubris Arta, bukan karena sudah tidak cinta lagi. Tidak . Tapi ia sedang di masa, berusaha move on , ia tidak mau terjebak dengan sesuatu yang tidak ada ujung nya.
Hari itu adalah hari jumat, selepas pulang dari kantor, tiba - tiba Bayu datang untuk menemui Aretadi apartement nya, ia meminta Areta untuk menemaninya datang ke acara makan malam keluarganya. Awalnya Areta menolak, namun bukan Bayu namanya jika ia tidak bisa membujuk wanita itu.
"Please... mau ya?" Ucap Bayu, Areta menggeleng cepat.
"Nggak, lagi capek banget niih" Jawab Areta dengan santai.
"Pleasee, mau ya? Kali ini ajaaa, kalau kamu mau, aku janji bakal nurutin semua yang kamu minta" Ucap Bayu yang sukses membuat Areta mempertimbangkan permintaan Bayu
"Serius nih?" Tanya Areta
Bayu mengangguk
"Yaudah deh, kalau gitu aku mandi dulu" ucap Areta dengan senyum licik di wajah nya. Sementara Bayu yang saat itu sudah dengan lengkap dengan setelan jas nya hanya menggeleng - geleng sembari tertawa melihat kelakuan wanita itu
Setelah setengah jam Areta bersiap - siap , akhirnya ia selesai juga. Sementara Bayu sudah hampir tertidur karena menunggu wanita itu selesai dengan make up nya
"Cantik gak?" Tanya Areta, Bayu mengangguk kemudian tersenyum manis menatap wanita di hadapannya itu.
"Bangettt" jawab Bayu sembari mengacungkan kedua jempolnya kepada Areta, sementara Areta langsung tertawa melihat tingkah Bayu
Mereka berdua lantas berangkat menuju rumah Bayu, entah kenapa rasanya Areta merasa degdegan ketika Bayu mengajaknya ke rumahnya lagi, padahal ia tidak memiliki perasaan apa - apa terhadap Bayu.
Sesampainya di sana Areta seperti terserang badai memori yang tiba - tiba mengingatkannya akan kenangan-kenangannya bersama Bayu semasa pacaran dulu. Saat hendak bernostalgia dengan pikirannya sendiri tiba - tiba Bayu menyadarkannya kemudian membawanya masuk ke dalam rumah
"Ma, pa, ini Areta nih. Inget gak?" Ucap Bayu yang tiba - tiba membuat mama dan papa nya langsung heboh menyambut Areta yang sudah lama tidak mereka lihat
"Yaa ampunnnn , ini Aretaa? Mantan pacar kamu kan mas? Astagaa mama ingett, Areta apa kabar sayang? Kok baru main kesini lagi sih? Duhh kangen banget deh sama kamu" Ucap Intan, mama Bayu yang langsung menyambut Areta dengan heboh nya.
Perasaan Areta langsung menghangat ketika melihat mama nya Bayu begitu senang ketika melihatnya, ia telah lama tidak di sambut seperti ini.
"Tante... iya Areta inget kok, tante apa kabar? Baik kan?" Tanya Areta
Intan mengangguk , kemudian tersenyum senang. Ia lantas meminta Areta untuk duduk dulu sementara para ART nya menyiapkan makanan untuk mereka
"Wah Areta, udah lama gak main kesini, tiap om tanya sama Bayu, Areta dimana, dia mah jawabnya cuma "ada kok" gitu doang, tapi kamunya gak pernah di ajak kesini" Ucap Om Radit, Papa nya Bayu.
Areta tersenyum, kemudian sekilas menatap Bayu yang juga sedang senyum - senyum sendiri.
"Dih kenapa senyum-senyum sendiri sih"
"Iya om , Aku sama Bayu emang lagi sama - sama sibuk belakangan ini" jawab Areta
Setelah itu mereka makan, tentu saja sembari berbincang - bincang. Perlakuan keluarga Bayu dan keluarga Arta sungguh sangat berbeda. Di keluarga bayu, Areta di sambut dengan hangat, di perlakukan seperti anak sendiri, sementara di keluarga Arta sangat berbanding terbalik, mereka memperlakkan Areta semena - mena, menghina Areta sesuka hati.
Areta cukup senang karena Bayu mengajaknya untuk makan malam bersama dengan keluarganya, rasanya ia sudah lama tidak merasakan kehangatan keluarga yang seperti itu.
Setelah Bayu mengantarnya pulang ke apartement, Areta langsung merebahkan dirinya ke atas kasur. Sedari tadi ia tidak memegang ponselnya, kemudian ia mengecek apakah ada yang menghubunginya atau tidak, ternyata, ada.
Siapa lagi kalau bukan Arta. Karena handphone nya sedang di silent, maka sejak tadi ia tidak mendengar ada dua ratus panggilan tidak terjawab dari Arta. Serta ada banyak pesan dari Arta yang tidak ia baca satu pun
Dengan sekuat hati Areta langsung menghapus semua riwayat panggilan dan juga pesan dari mantan kekasih nya itu, walaupun dalam hati, ia begitu ingin untuk berbicara dengan Arta namun ia segera mengurungkan niatnya
Setelah menghapus seluruh pesan dan juga riwayat telepon dari Arta, Areta langsung membungkus dirinya dengan selimut, berusaha tidur, walaupun hati dan juga pikirannya sedang kacau
Keesokan harinya, saat Areta bangun tidur, ia langsung keluar dari apartement nya berniat untuk mencari sarapan pagi, namun, siapa sangka bahwa ia bertemu dengan Arta datang dengan maksud untuk menemuinya.
"Areta, kamu mau kemana? Let me talk" ucap Arta sembari menahan tangan Areta
Areta langsung menepis tangan mantan kekasihnya itu kemudian berlalu saja tanpa melihat ke arah Arta, seakan tidak kehabisan akal, Arta langsung mengejar Areta, menghadang langkah wanita itu agar Areta tidak pergi kemana-mana
"Please, kita gak bisa kayak gini ta" Ucap Arta sembari menahan tangan Areta agar gadis itu tetap di sana, untuk mendengarkannya.
"Gak! Lepasin aku. Aku gak mau" Ucap Areta sembari memaksa Arta untuk melepaskan tangannya.
"Areta... please, let me talk to you" Ucap Arta, lagi.
Areta menghempaskan tangan Arta kuat - kuat , tidak peduli dirinya akan sakit atau tidak , yang jelas ia bisa lepas dari cengkraman tangan lelaki itu
Areta berjalan pergi meninggalkan Arta sendirian di lorong apartement
"Areta, kalau kamu melangkah, itu artinya kamu benar - benar mau putus dari aku" Ucap Arta
Areta berhenti sejenak, kemudian berbalik menatap Arta namun ia kembali melangkah, yang berarti, Areta telah yakin untuk putus dari Arta
Namun sebelum melangkah, Areta kembali berbicara kepada Arta
"Thanks ya ta, untuk sekian tahun yang menyenangkan. I never expect that we will end up like this.aku senang selama ini, aku bahagia, tapi nyatanya kita emang gak jodoh. Semoga kamu sama Thalia baik - baik aja, semoga kamu sama Thalia baik - baik aja, langgeng sampai kakek - nenek , anak kalian sehat, kamu tolong ya, ikhlasin aku, aju juga pengen cari bahagia aku sendiri" Ucap Areta, setelahnya ia kembali melangkah, tanpa peduli dengan mantan kekasihnya itu, beberapa kali Arta memanggil - manggil nama nya, namun ia seakan tidak peduli lagi dengan pria itu