Fino masih saja setia duduk di hadapan. Padahal sudah kuabaikan. Dengan cueknya dia juga memesan ramen. Kemudian menyantapnya dengan santai. Sebenarnya aku ingin hengkang dari situ, tapi chat Ria mengatakan kalau dia sedang dalam perjalanan. Maka mau tak mau aku harus menunggunya di situ. "Serius? Kamu gak pesan makanan?" tanya Fino di sela makannya. Dengan mata masih tertuju pada gadget, aku menggeleng. "Ya udah," sahutnya cuek lantas kembali menikmati hidangannya. "Eh ... ada chef Fino." Tiba-tiba dua orang gadis manis menghampiri kami. Lebih tepatnya lagi mendekati Fino. Keduanya berdiri mengapit pemuda berblazer hitam itu. "Boleh minta foto gak, Chef? Aku ngefans banget nih," pinta gadis berambut cokelat terang itu. "Iya, sama. Aku juga. Boleh ya, Chef?" timpal kawannya. "Boleh