Perpisahan Tiba

1771 Kata
Arman semakin mendekat,jarak kami hanya beberapa inci,degup jantungku makin bergolak,dia memegang tangan ku . Refleks ku coba lepaskan tanganku dari tangan nya,tapi sia- sia genggaman tangan nya begitu kuat. "Arman lepasin ...! Sambil berontak " Kamu kenapa,rilex saja tak perlu tegang begini esih. "Lepasin! Kamu jangan macam-macam Arman! " Macam-macam apa? Kamu jangan berfikir aneh - aneh esihku yang manis,aku cuma mau bicara. "Tapi ga perlu pegang tangan ku gini ,sakit! "Iya,iya maaf aku ga bermaksud menyakiti mu . Sambil melepas tangan ku "Yaudah ngomong aja . Ku pasang wajah cemberut "Esih.....aku ingin kamu tinggalkan Bagas lalu kita nikah . "Apa?? Kamu gila Arman!? "Aku tidak gila tapi aku menyesal! Aku menyesal karena merelakanmu untuk pria b******k itu.kalau ku tau dia bakal menyakitimu ,aku pasti akan memperjuangkan mu sekuat tenaga, tadinya aku Fikir dia benar- benar mencintaimu dan akan membahagiakanmu, makanya aku mengalah.Ternyata dia tetap pecundang yang tidak tau diri. "Arman,aku... "Aku belum selesai bicara, jangan potong dulu! "Baik .... "Esih, aku ingin kamu bahagia dan aku yakin aku bisa membahagiakan mu.Aku tau kau tidak mencintai ku tapi aku yakin sering waktu kau akan mencintaiku.Aku pasti bisa membuat mu cinta padaku. Tangan nya kembali menggenggam tangan ku ,tapi kali ini dengan lembut,aku tau dia berusaha meyakinkan ku,tapi ini tidak mungkin!Dia terdiam , mungkin ini saatnya aku bicara. "Arman,,,aku tau perasaanmu itu tulus,aku percaya kamu bisa membahagiakanku ,tapi ini tidak mungkin Arman.! "Kenapa tidak mungkin?? "Tentu saja tidak mungkin! Tidak mungkin aku menikah dengan tetangga mantan suami ku,jika kita bersama tentu nya mas Bagas akan tetap sering ku lihat setiap hari.Bagaimana kita menjalani pernikahan kita kalau masalaluku selalu di depan mata?! "Kita bisa tinggal di tempat lain sayang... "Lalu keluarga mu? Apa mereka tidak akan kena dampak dari masalah yang akan datang seandainya kita menikah? Apa keluarga mu dan keluarga mas Bagas akan akur-akur saja seperti tidak ada apa-apa? Kamu faham betul watak mas Bagas, apalagi ibunya yang tidak bisa di usik sedikit pun.aku yakin ibu mertua ku itu akan memusuhi keluarga mu dan mas Bagas pun akan sering menggangu kehidupan keluarga kita. Arman terdiam.... " Oke kita bisa pindah dari lingkungan itu,tapi tidak mungkin keluarga mu akan ikut pindah juga ,di bela - belain demi kita,iya kan?! Aku bisa tidak perduli omongan tetangga,tapi aku tidak bisa jika keluarga mu jadi tidak nyaman karena kebahagiaan kita. Itu namanya kita egois, dan cinta tidak boleh egois. " Aku akan cari jalan keluar nya esih ,kamu jangan khawatir ya Haduuuhhh dasar kepala batu . Rutukku dalam hati. Isshhh dia kembali menggenggam tangan ku dan... " Esih tolong kamu terima ini. Segenggam uang dia letakkan di telapak tangan ku " Kamu tidak boleh menolak karena hari ini kamu gagal dapat uang gara- gara aku! " Ta..taa...tapi Arman... " Tidak ada tapi- tapi ,ini hak mu karena aku sudah menghabiskan waktu mu untuk nagih keliling. " Jadi kau membayar waktu ku? " Ya anggap saja begitu,ayo kita pulang sudah hampir magrib tidak baik berada disini . " Kamu sih ... Gerutuku... " Ya sudah ayo naik, ia menstater motor nya lalu kami pulang. " Terimakasih Arman. " Itu hak mu, dan kalau kau perlu uang insyaallah aku siap " Tidak Arman,lain kali kau tidak perlu membayar waktu ku ,biarkan aku nagih keliling biar aku bisa menghempaskan penat di d**a ku " Oke manis ! Kamipun pulang dengan saling diam Adzan berkumandang saat kami tiba di depan rumah mertua ku. "Assalamualaikum "Waalaikumussalam "Saheer nangis ga mer ? " Engga mba tadi seneng dia maen sama kita ,terus kita mandiin.Tuh...udh ganteng lagi di kamar sama Nina. " Makasih ya mer. Mba cuci tangan dulu Usai cuci tangan segera ku hampir putra ku " Hallo sayang udah mandi ya ,sambil ku raih dia dari kasur ,lantas ku cium berkali- kali dia tertawa geli. "Masmu belum pulang nin? "Tadi pulang terus maen bola di lapangan. "Nyariin mba ga? "Iya tadi nyariin ,kita jawab mba lagi kerumah temennya , terus mas Bagas langsung ke lapangan. "Oh,, makasih ya min "Yawdah mba aku sama Meri mau ke mushola dulu . " Iya nin ,eeh tadi Saheer mimik s**u ga? "Mimik mba sebotol. "Ya sudah , makasih ya nin "Iya mba ,kita ke mushola dulu ya mba assalamualaikum "Waalaikumussalam. Selepas Nina dan Meri pergi ,mas Bagaspun pulang.Dia langsung menghampiri ku " Kamu tadi dari mana ? " Rumah temen mas "Ngapain ,kok Saheer ga di bawa? "Takut hujan mas, tadi kan mendung "Alesan aja, sebenarnya kamu mau duaan sama Arman kan ?! Deg ....jadi mas Bagas lihat aku sama Arman,atau jangan-jangan dia lihat juga saat kami berduaaan di semak-semak itu... " Iya kan! " Engga mas,tadi pas pulang aku ketemu Arman ,terus dia ngajakin bareng, karena udah hampir magrib jadi aku langsung mau saja di bonceng dia, emang kenapa mas? " Ya gapapa ,awas aja kalau kamu macem-macem sama dia, habis kamu ! Deg...deg... deg... Jantung ku terlonjak- lonjak. Aku harus jaga jarak sama Arman,aku tau mas Bagas tidak main - main dengan ancaman nya. " Aku mau sholat dulu mas,titip Saheer bentar ya " Hemm. Sahut nya enteng Pukul 20 :00 Aku sedang menyiapkan makan malam di depan tv di bantu adik-adik ipar ku sehingga makanan cepat tersaji di hadapan kami ber empat. Kami pun makan dalam diam dan kamipun selesai makan. Kedua adik ipar ku mengemasi bekas makan kami. Aku langsung ke kamar , sementara mas Bagas merokok di tempat semula.Kemudian dia mendatangi ku di kamar. "Esih... panggilnya "Iya mas,ada apa Besok malam kamu berangkat ke Jakarta untuk pendidikan di PT. Derrrrrrrr.... Seperti ada petir menyambar dadaku ,aku kaget bukan main. "Apa mas?? Berangkat? Besok malam? Tanya ku tak percaya. " Iya ,berkas mu sudah beres dan sudah ku berikan kepada mas Guntur,besok malam dia ke Jakarta membawa beberapa orang termasuk kamu. " Tapi mas,kamu ga bisa gitu .! Aku mulai emosi " Kamu tidak bisa membantah sih ,ini terpaksa ku lakukan demi masa depan kita nanti, kamu yakin aja kita pasti akan sukses dan kita tidak akan tinggal disini lagi.kita akan tinggal di rumah kita sendiri. " Mas ini terlalu mendadak ,aku belum siap berpisah dengan anakku mas....air mata ku bederai seketika " Maafkan aku sih ,aku harap kamu bisa ngerti " Kenapa aku yang harus selalu ngerti,kenapa buka kamu mas ? Kenapaaa!!?? Tega kamu maaaassss ....teegaaaaaa ! Tangisku makin pecah.... " Oke ini terakhir kali kamu mengerti , setelah kamu kembali aku janji aku yang akan selalu mengerti kamu sih ,aku janji , tangannya memegangi kedua bahuku dan Langsung ku hempaskan "Kamu jahat mas !! Meri dan Nina menghampiri ku mereka memelukku sambil menangis " Mas tolong jangan paksa mba esih pergi mas , kasihan Saheer mas ... Ratap Nina " Kalian kan bisa menjaga Saheer. "Kami masih sekolah mas! Siapa yang akan menjaga Saheer kalau kami sekolah!! Teriak Meri lantang. " Saheer akan kita titip ke ibu angkat mba esih. Aku terkesiap mendengar jawaban mas Bagas, " Ibu angkat ku, kenapa tiba-tiba kamu ingat ibu angkat ku mas? Selama ini jika aku hendak menengok nya mas selalu melarang ku,lalu kenapa sekarang mas mau menyusahkan nya ?? " Kalau ibu ku ada di rumah pasti ibu ku yang akan mengurus anak kita, berhubung ibu ku tak ada biar ibu angkatmu saja. Aku tidak mau ibu kandung mu yang mengurus anak kita ,nanti pasti kamu kirim uangnya sama dia. "Apa???? Kirim uang? Jadi itu alasan mu ,karena uang yang kamu takut kan ,asal kamu ingat mas selama ini orang tua ku selalu membantu biaya hidup kita,tapi kita tidak pernah memberi apapu untuk mereka. " Ya sudah makanya sama ibu angkat kamu saja ,ibu kandungmu kan kaya ga butuh uang lagi ,uangnya saja sudah kebanyakan. " Tapi aku ga mau pergi mas ,aku ga mauuuuu.....! teriak ku keras aaagghhhh.... Mas Bagas menarik tangan ku , menghempaskan ku ke tempat tidur membuat kaget bayi ku yang tengah terlelap,buru- buru Nina menggedongnya dan membawanya ke kamar nya, sementara Meri berusaha menolong ku tapi mas Bagas menarik nya keluar kamar dan menghempaskan Meri di tembok lalu kembali masuk kamar dan mengunci pintunya. Aku terisak di atas ranjang. " Tolong esih. ...tolooongg banget ....sekali ini saja kamu turuti aku untuk terakhir kali, setelah kamu pulang aku jamin aku sudah sukses dengan usaha rental motor ku. Makanya tolong kamu bantu aku Carikan modalnya dulu. Aku sudah perhitungkan saat usia Saheer 3 atau 4 tahun kita sudah hidup mapan.kita akan hidup nyaman tercukupi.Tolong sih tolooongg! Aku hanya terisak tanpa menjawab ucapan nya. Ku jawab ataupun tidak keputusan nya tidak akan berubah, kepalanya bahkan lebih keras daripada karang di laut. Sepanjang malam ini aku yakin tidak akan bisa tidur. Ku buka pintu kamar ,ku ambil putra ku dari Nina, aku sudah tidak sanggup berfikir apapun lagi.Kepala ku terasa berat, hanya putra ku yang ada dalam fikiran ku. Ku dekap erat ,ku ciumi,ku elus- elus sepanjang malam. Hari begitu cepat berlalu,aku benci sekali dengan pagi ini,aku ingin tetap malam agar aku bisa terus memeluk anak ku ,hatiku hancur , mulutku terkunci.Aku melihat mas Bagas menyiapkan sesuatu mungkin pakaianku , aku hanya terpaku di posisiku sejak malam, sementara Meri dan Nina mereka mengurus Saheer,menyuapi nya makan bubur sereal ,membuat s**u bubuk yang memang sudah ada sebagai pengganti ASI saat aku menitipkan nya pada mereka. Tak terasa malam sudah datang saja.Ya Allah saat terberat itu tiba juga. Ku hampiri anakku yang tengah tidur,ku gendong dan ku beri ASI untuk terakhir kalinya.... " Sayang, maafkan ibu, setelah ini ibu tidak bisa menyusuimu lagi,tidak bisa memeluk mu , menggendongmu ,memandikanku ,mengganti popok mu ,bajumu untuk waktu yang lama.maafkan ibu sayang,ibu tidak berdaya melawan ayahmu.kamu sehat terus ya , tumbuh besar dengan baik.jadilah anak yang kuat sayang ku.... " Sih...mas Guntur sudah nunggu di depan,baju mu sudah masuk mobil,ayo siap- siap. Seperti kerbau di cucuk hidungnya aku patuh pada mas Bagas,dia menggandeng tangan ku membimbing ku keluar.Lalu dia bercakap dengan mas Guntur, Meri dan Nina menghampiri ku memelukku tapi aku tak bergeming,aku terlihat seperti orang linglung meski menyadari tingkah laku orang di sekitar ku. " Mba ,hati - hati ya ,jika mba tidak mau memaafkan mas Bagas kami dukung mba ,tapi kami mohon tetap jadi mba kami sampai kapan pun. Aku tidak menyahuti ucapan Meri ,aku terus melangkah menuju mobil dan menaikinya, mobilpun merayap perlahan- lahan menjauh. Selamt tinggal Saheer sayang ibu pergi dulu ya,ibu janji ibu pasti kembali.Dengan hati hancur terpaksa ku tinggalkan bayi ku yang baru berusia 6 bulan demi menuruti kehendak suamiku.Suami egois! Bersambung.... Duuhh part ini baper banget ya....saya ngetiknya pun sambil berurai air mata ??? ibu mana yang sanggup di pisahkan dengan buah hatinya yang masih bayi , lihatlah esih sampai linglung begitu....tapi Mungkin Tuhan punya rencana indah untuk esih dan anaknya di masa depan.... Nanti kan terus melanjutkannya ya # salam hangat ?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN