KEHANGATAN KELUARGA

1058 Kata
Mobil pun menuju pondok dekat kandang unta,di sana ada mobil tangki air ,dan ada seekor keledai terikat sambil asyik ngunyah rumput.Tiba kami di depan pondok,kami turun sambil menurunkan beberapa barang tapi tidak semua.Di pondok ada seorang pria seperti orang India rupanya dia yang menjaga pondok sebelah sini,karena pondok satu nya juga di jaga seorang pria yang tadi sedang memotong rumput dengan mobil khusus pemotong rumput. * Pria itu menatap ku,aku jadi takut karena kulitnya gosong terbakar matahari dan matanya merah* "Assalamualaikum" ucap pria itu Wa...waa.. waalaikumussalam... Jawabku terbata "Ekhheemmm.... majikan pria berdehem " Ya Abdulgahir hia min Indunisiy ,alyoum jik" Abdulgahir dia dari Indonesia ,hari ini tiba. "Salam " kata pria yang bernama Abdulgahir itu sambil mengangguk padaku. * Aku pun hanya mengangguk juga* "Khalas yalah ruhi indal ghanam " sudah ayolah pergi ke kambing* perintah majikan ku padanya" "Thayib " sambil berlalu " Esih follow me " esih ikut aku " kata nyonyaku " Okay mom" Anak- anak mereka merecau satu sama lain dan aku tak faham ,namun aku tau mereka sedang membicarakan ku di lihat dari gerak gerik merak yang sesekali melihat ku. " They can't speak English, i hope you Will learn to talk Arabic " mereka tidak bisa bahasa Inggris,ku harap kamu belajar bicara Arab. Kata nyonyaku " Thayib madam " baik nyonya Jawabku langsung praktek perintah nya. Anak - anak itu sudah berlarian ke gurun ,ada yang naik keledai, ada yang saling berkejaran,ada juga yang menembak burung dengan ketapel, mereka begitu ceria. Yang paling lucu tingkah nya dua bocah perempuan kecil yang usianya 2,5 dan 1,5 tahun, mereka menirukan apa saja yang kakak mereka lakukan.sementara aku membantu nyonya menyiapkan makanan dan majikan pria atau si baba pergi ke unta - untanya. " Esih ,we Will stay here till night,we Will Barbeque for dinner" esih kita akan tetap disini sampai malam, kita akan barbeque untuk makan malam" " Ok mom, let me do it all ,you take rest" baik nyonya biar aku yang buat semuanya,kamu istirahat saja" " Ok thank you esih" Aku pun menyiapkan semuanya dengan telaten , pekerjaan seperti ini sudah sering ku lakukan.Dulu aku suka camping sama temen- temen waktu masih gadis jadi biasa bikin barbeque.Nyonya memperhatikan ku sambil sesekali memberi instruksi. Hmm aku merasa cepet akrab dengan nya,dia ramah dan murah senyum.Baba pun Kemabli dari kandang unta sambil membawa sebuah kantung terbuat dari kulit lembu atau sejenisnya, yang berisi s**u unta. " Ya Salha srobi hada Laban a jibt Lik" ya Salha minum ini s**u unta aku bawakan untuk mu" kata Baba Nyonya pun menuangnya ke dalam mangkuk stenlis lalu meminum nya hingga tandas. " Esih drink it camel milk" esih minum ini s**u unta. Kata nyonya * Dengan ragu aku menuangnya di mangkuk stenlis sedikit dan meminumnya perlahan,,,,beeehhhh...rasanya asam. Refleks lidahku melet- melet yang sukses membuat kedua majikan ku tertawa* " You don't like ? Kamu ga suka? Tanya nyonya " Ehmmmm...aku hanya nyengir kuda " Ok no froblem,later you Will like it and want to drink every day" ok gapapa nanti kamu akan suka dan pengen meminumnya tiap hari " *Aku hanya mengangguk* * Magrib tiba* kami berkumpul di depan pondok. Lalu datang kedua tukang sawah juag, Baba memerintahkan putra sulung nya untuk mengumandangkan adzan lalu kami sholat jamaah di samping pondok dengan sajadah hamparan pasir. *Yaa Allah ini pertama kalinya aku sholat di hamparan pasir, rasanya begitu berbeda, seperti ada yang menelusup halus kedalam hatiku.Aku merasa damai, tak seperti sholat ku sebelumnya di Indonesia yang bolong- bolong astaghfirullah alazdim.... Bimbing hamba Yaa agar bisa sholat 5 Waktu dengan baik, ampuni dosa- dosa hamba selama ini , teguhkan iman dalam d**a hamba dan jangan Kau goyahka lagi ,hamaba mohon jaga dan lindungi anak hamba disana. *ربنا اتنا فى الدنيا حسنه وفي الاخره حسنه و قنا ءذاب النار اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين امين اللهم امين* Kami pun memulai barbeque nya lalu memakannya sambil bercanda dan tertawa karena tingkah bocah- bocah itiu. *Keluarga yang hangat* gumamku dalam hati Kami pun bersiap pergi dari sawah ini, Baba memerintahkan kedua tukang sawah nya untuk menaikkan barang-barang ke bagasi mobil ,selesai dan kami pun pergi Kembali mobil ini meluncur di tengah gurun pasir nanum kali ini aku tidak bisa menikmati pemandangan karena gelap malam.Tiba lah kami di jalan raya lalu mobila melaju agak cepat . Anak- anak sudah pada tidur,dua bocah perempuan itu duduk di depan bersama orang tua nya sedang yang tiga duduk bersamaku di belakang.Nyonya dan baba asyik ngobrol entah apa ,aku hanya menyimak namun tak faham.Mobil berhenti di sebuah mini market pinggir jalan,Baba turun sendiri dan masuk kedalam mini market, tak lama baba kembali membawa bungkusan lalu melajukan mobilnya lagi. Sampailah kami di keramaian,ada gedung - gedung dan bangunan- Bagunan megah,ada pula pertokoan. Ramai sekali orang berlalu-lalang,yang pria memakai jubah putih panjang dan sorban melambai seperti kerudung sebagai mana Baba berpenampilan, yang perempuan memakai pakaian besar serba hitam dan bercadar seperti nyonya ku.Mobil tetap melaju perlahan hingga memasuki pagar sebuah rumah yang seperti benteng, halaman sangat luas dan berdiri megah sebuah rumah di tengah halaman, mobilpun berhenti. * MasyaAllah besar sekali ini rumah apa stadion* Kami turun dan masuk rumah,ku teringat nasihat ustadzah di PT sebelum terbang bahwa ketika sampai di rumah majikan harus berdoa memohon kepada Allah agar rumah ini membawa berkah dan kenyamanan untukku dan keluarga majikan. *Ku rapalkan doa sebagai mana anjuran ustadzah. Saat aku baru menginjak kaki di negri inipun aku bersholawat kepada Baginda Rasulullah Saw, demikian anjuran ustadzah Alhamdulillah aku mengingat nya. "Esih , clean your self and go sleep " esih beesikan dirimu lalu pergilah tidur " Thayib madam", baik nyonya " Mama, you can call me mama" my kids they call me Yumma " mama, kamu boleh panggil mama , anak-anak ku mereka memanggil ku yumma "Thayib mama, baik mama "Na'am mama kata nyonyaku dan aku menirukan nya "Na'am mama ( artinya sama saja " Thayib ,na'am hanya penggunaan nya harus sesuai kalimat) ********** Aku tidur sekamar dengan anak- anak yang besar , sementara yg balita tidur dengan kedua orangtuanya. Hari ini begitu lelah setelah melewati banyak hal dari pagi saat tiba di bandara ,di rumah nenek lalu ke sawah.Energiku banyak terkuras,aku harus istirahat agar bisa bangun untuk sholat subuh dan memulai pekerjaan ku. Kurapalkan doa tidur dan memohon kepada Allah: *Yaa Allah hamba mohon bangun kan hamba saat adzan subuh , hamba ingin menunaikan kewajiban hamba padaMu , bimbingan hamba memperbaiki diri dan meraih ridhoMU aamiin*
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN