PENDOSA 19

1474 Kata

Aku keluar dari salah satu bilik toilet dengan mata sembab. Kucoba menutupi mata sembabku dengan kaca mata hitam, yang biasa kupakai saat berkendara. Kutinggalkan Steak House dengan perasaan campur aduk; sedih, kecewa, marah. Tetapi aku tak bisa begitu saja meninggalkan restoran tersebut. Ada Alia dan juga diriku sendiri yang harus kuhidupi. Kupeluk Alia begitu tiba di tempat Bu Salem. Jika biasanya aku membersihkan diri lebih dulu, sebelum menjemput Alia. Namun kali ini, aku justru menuju tempat Bu Salem lebih dulu, agar bisa segera bertemu Alia. Aku harus memeluk gadis kecilku untuk memberiku kekuatan. Jika bukan karena Alia, mungkin aku sudah tak ada di dunia ini lagi. Kudekap Alia erat, dan setelah berpamitan dengan Bu Salem, kuajak ia pulang ke kamar kami. Setiba di kamar, tangisku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN