Tujuh hari sudah aku berhasil menyembunyikan keberadaanku dari Bhumika atau yang biasa dipanggil Pak Sena. Ya, tujuh hari lalu, tepat di hari Senin, sosok itu kembali kulihat, setelah pertemuan kami yang terakhir kali pada hampir empat tahun silam.
Sosok Bhumika masih seperti dulu. Parasnya masih rupawan dengan binar mata yang tajam namun hangat. Tubuhnya pun masih seprima dulu, bahkan kini kulitnya semakin bersih. Tapi aku membencinya. Aku benci, mengapa takdir justru mempertemukanku kembali dengannya.
Dari kabar yang kudengar, Bhumika memang akan menggantikan mendiang Pak Budi. Bukan sekadar menjadi manajer di restoran ini saja, namun Bhumika akan menggantikan Pak Damar selaku owner yang bertanggung jawab pada belasan restoran Steak House.
Selama beberapa malam, aku menertawakan takd
