⭐Part 19⭐

1485 Kata

Sepanjang perjalanan Afra memilih untuk memejamkan matanya. Setidaknya dengan matanya yang terpejam, dia bisa menetralkan rasa sakit keram di perutnya. "Bee, mau ke rumah sakit?" tanga Yuda sanga lembut. Tangannya yang tidak memegang kendali apapun, ikut mengusap perut Afra. Merasakan usapan dari sang suami, perlahan rasa sakit itu lenyap. Aneh, tapi itu lah obat mujarab baginya. "Mendingan?" Afra menjawab dengan anggukan kepala dengan matanya yang masih terpejam. "Ke rumah sakit ya? Biar tahu keadaan mereka." rayu Yuda. Istrinya itu masih susah untuk diajak konsultasi ke dokter. Harus dengan rayuannya dan terkadang mami Gina ikut berperan merayu Afra. Afra perlahan membuka matanya, dia membawa tangan Yuda yang ada di perutnya ke dalam genggamannya. Lalu dia menyandarkan kepalanya di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN