"Mas," panggil Afra dengan tangan yang memeluk suaminya dari samping.
Kini mereka berdua tengah menikmati bermalam di kamar tidur Afra semasa gadisnya. Ya bisa dibilang, Afra anak yang sangat perempuan. Yang mana kamarnya berwarna. Dan Yuda yang tadinya hanya menyukai dua warna, hitam dan putih, semenjak kehadiran Afra di hidupnya, seketika berubah.
Bahkan barang-barang di apartnya pun ikut berubah. Jadi berwarna semua. Dapur sendiri jangan ditanya, karena itu tempat keseharian istrinya. Dan ketika mereka membeli perabot untuk pertama kalinya, Yuda memang membebaskan Afra untuk memilih apapun yang dia suka.
"Hm?" sahut Yuda dengan tangan yang mengelus surai hitam sang istri.
Afra mendongakan kepalanya, "Menurut kamu, bang Bobby bakalan bahagia kan ya sama pilihannya?"
"Aku kenal Bobby
