Setelah aku kembali, aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku tak akan menyakitinya lagi. Aku ingin memperlakukannya dengan baik. Karena itulah aku mendatanginya tepat setelah aku tiba di Jakarta. Aku membawa sebuket besar bunga mawar untuknya. Kuyakin bunga mawar itu tak sebanding dengan perbuatanku. Tiara menerima bunga itu dengan senang hati dan aku membawanya kembali ke apartemenku. Betapa brengseknya aku karena aku hanya membawa bunga, aku bahkan tak berlutut memohon maaf kepadanya. Aku langsung menarik tangannya begitu saja dan membawanya kembali. Aku bukanlah pria yang tahu caranya beromantis-romantisan, Tiara adalah wanita pertama yang pernah kuberi bunga. Malam itu, Tiara memintaku memperlakukannya dengan baik. Aku tak bisa menjanjikan apaun padanya. Aku tetaplah pria b******k