Di apartemennya Mario sedang menikmati makan malam bersama Fina. Hening terasa mengusik relung hati keduanya. Apartemen yang Mario anggap sebagai tempat paling hangat, tidak bedanya dengan tempat asing baginya. Setelah makan seperti biasa Mario yang akan mencuci piring dan Fina yang membereskan meja makan. Lalu keduanya menghabiskan waktu dengan menonton televisi.
“Hari minggu ikut ke kota tua yuk. Ada pameran foto,” ujar Mario menghentikan suasana hening mencekam di dalam apartemennya.
“Apa menariknya, Bang?” tanya Fina tanpa memindai pandangannya dari layar televisi.
“Banyak hal menarik yang bisa dijelaskan lewat sebuah foto. Nanti juga banyak temen-temen Bang Iyo di sana. Abang mau ngenalin istri Abang yang paling cantik ini,” ucap Mario tersenyum sambil menepuk pundak Fina.
“Na
