*** Dengan wajah menengadah, Jihan menatap Michael dengan perasaan yang bercampur aduk: sedih, marah, dan kecewa. Dia tidak mengerti mengapa sosok lelaki yang pernah begitu berarti baginya kini berubah menjadi seperti ini; arogan dan mengerikan. Marah karena merasa selalu ditekan, dan kecewa dengan keadaan yang tak kunjung membaik. Jihan mengingat momen-momen sebelumnya, saat Michael menatapnya dengan penuh benci. Meski terasa menyakitkan, setidaknya ada kejelasan dalam pandangan itu. Namun sekarang, setelah mengetahui kebenaran, Michael justru semakin memuakkan. Alih-alih menyadari kesalahannya dan berusaha memperbaiki keadaan, lelaki itu malah membuat Jihan merasa semakin muak, marah, dan kecewa. Setelah beberapa saat terdiam dalam ketegangan, Jihan menarik tatapannya dari Michael da