BAB 26| Surat Perjanjian

2503 Kata

Jihan duduk termenung di teras setelah kepergian Michael. Di tangannya, ia menggenggam ponsel, tetapi pikirannya melayang jauh, berkecamuk dengan berbagai pertanyaan yang tak terjawab. ‘Kenapa dia marah?’ batinnya, mencoba merangkai kembali momen-momen yang baru saja terjadi. ‘Aku tidak melakukan sesuatu yang berlebihan. Hanya sekadar ngobrol biasa dengan temanku, dan aku hanya menyampaikan kejujuranku tentang rencana pernikahan ini. Tapi mengapa dia seolah-olah keberatan dengan semua itu?’ ‘Dia benci padaku. Seharusnya, hal seperti ini tidak jadi masalah baginya, bukan?’ Jihan bergumam dalam hati, merasakan beban yang semakin berat di dadanya. ‘Kenapa, Chel? Sebenarnya, kamu benar-benar membenciku atau bagaimana?’ ‘Kamu membuatku bingung dengan sikapmu yang seperti ini,’ lanjutnya,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN