BAB 23| Perang Batin

1283 Kata

*** Di tangga, Sexyana melangkah tergesa-gesa bersama sang nenek, Arabella. “Sayang, pelan-pelan ya. Nanti kamu bisa jatuh,” tegur Arabella lembut, memperhatikan langkah cucunya yang penuh semangat. Sexyana mendongak, menatap sang nenek dengan senyuman ceria. “Tidak akan, Grandma! Soalnya Sexy melangkah dengan hati-hati. Ayo, kita harus cepat! Sexy ingin tahu Aunty Jihan sedang apa. Kenapa dia lama sekali di kamarnya? Kan Sexy sudah lelah menunggu sejak tadi!” celoteh gadis kecil itu dengan mata berbinar, penuh rasa ingin tahu. Arabella tersenyum, “Baiklah, sayang. Mari kita lihat apa yang sedang dilakukan Aunty Jihan.” “Mungkinkah Aunty Jihan tertidur, Grandma?” tanya Sexyana sambil terus melangkah, sesekali mencuri pandang ke arah neneknya. “Hmm, sepertinya tidak mungkin, sayang.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN