44. Kembali?

2014 Kata

Back to Desya’s POV Dokter baru saja memeriksa keadaanku. Dia bilang aku semakin membaik. Aku yang katanya sempat kehabisan cairan, kini sudah normal. Aku sendiri juga merasa sudah baik-baik saja kecuali bagian kaki. Memar dan lecet di kaki kanan ternyata agak parah. Salah satu alasannya mungkin karena telat penanganan. Yang memar semakin memar, yang lecet juga kondisinya memburuk. Untungnya, lukaku tidak sampai infeksi. Menurutku, ini keajaiban mengingat aku tidak langsung mendapat pengobatan dan harus menunggu cukup lama. Untuk sementara, Mas Davka menyuruhku standby di rumah sakit sampai benar-benar sembuh. Aku setuju saja karena toh jika dipaksakan pulang, aku belum bisa bergerak banyak. Sejujurnya, saat pertama kali aku siuman, aku takut kalau aku hanya mimpi. Aku takut akan bangu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN