Alena terlihat kebingungan, ia ingin segera mendapatkan tanda tangan Elena dikontrak kerja dengan Excel, ia tidak sabar lagi ingin menjadi istri pria yang paling dipuja oleh banyak wanita diseluruh dunia. Excel pernah masuk majalah bisnis menampilkan wajah tampannya di bagian depan sampul beberapa majalah lainnya. “Papa, aku akan minta bantuan Papa.” Alena bergegas menuju ruangan Sanjaya, wanita itu mengentuk pintu dan langsung masuk. “Pa, apa Papa sibuk?” tanya Alena berjalan mendekati Sanjaya yang sedang menghadapi banyak berkas. “Tentu saja, perusahaan ini hampir bangkrut dan tidak ada investor yang mau memberikan pinjaman modal.” Sanjaya terlihat lelah, kerutan di wajah semakin bertambah yang akan menghapus ketampanannya. “Pa, kenapa Papa tidak minta bantuan Kak Elena?”