Excel duduk di ruang kerja dengan setumpuk berkas dan layar computer yang menyala. Pria itu telihat fokus dengan pekerjaan yang sangat banyak karena ia tinggalkan begitu saja demi mencari Elena. Tidak ada yang boleh masuk ruangan itu apalagi mengganggunya bekerja. Laporan dari banyak cabang perusahaan dari Indonesia dan luar negeri membutuhkan revisi dari pemilik utama perusahaan. “Melelahkan.” Excel memijit batang hidung dan melihat jam raksasa yang ada di depannya, berdentang tepat pukul empat sore, melewati waktu makan siang. Pria itu melupakan segalanya selama bekerja. “Aku harus mandi.” Excel menutup semua berkas dan computer. Ia keluar dari ruangan dan berjalan menuju kamar. Meletakkan jempol pada tombol pintu hingga terbuka otomatis. Kamar terlihat rapi dan bersih. Tidak ada