Diego membuka mata menatap langit kamar berwarna putih, ia melihat sekeliling untuk mencari Elena tetapi yang dilihat hanyalah Erick yang duduk dan tersenyum pada pria itu. “Erick, di mana Elena?” tanya Diego. “Sudah dibawa Excel pulang.” Erick berjalan mendekati Diego yang telah duduk. “Apa Excel akan menyakiti Elena?” tanya Diego lagi. “Diego, kamu harus melepaskan Elena. Ketika cemburu, Excel akan menjadi gila dan itu akan menyakiti Elena,” jelas Erick. “Aku sangat merindukan dan mengkhawatirkan Elena.” Diego menatap jendela kaca yang terbuka. “Excel mencintai Elena, hanya saja caranya yang salah dan seperti pria arogan yang bodoh.” Erick tersenyum. “Excel menyamakan Elena dengan barang-barang kesayangan, sehingga tidak ada yang boleh menyukai apalagi menyent