Ana keluar dengan kedua matanya yang basah. Ia mungkin telah melakukan kesalahan, tapi itu ia lakukan karena ia tidak sengaja. Harusnya Rama tidak perlu membentaknya sampai seperti itu. "Anda kenapa di sini? baru saja Pak Rama memanggil saya, dia sepertinya sedang marah. Apakah ada sesuatu yang terjadi di dalam sana?" Seorang perempuan yang memakai baju kantoran itu berada di depannya dengan sapu dan serokan. "Vas bunga yang di atas meja jatuh," jawab Ana pelan. Dan perempuan itu melebarkan kedua matanya seolah ia terkejut oleh apa yang Ana katakan. "Kenapa? kan kalau pecah bisa beli lagi. Maksud aku, bukankah masih banyak vas bunga lainnya yang lebih baik di toko sana?" ulang Ana lagi. "Aku tidak sengaja melakukannya, tapi dia mengusirku keras sekali." Perempuan itu menatap Ana beber