Angeline sedikit melambatkan jalannya, sebentar lagi masuk ke kamar, sesampainya di dalam kamar Angeline tidak melihat satu orang pun yang ada di sana. Angeline kini bisa bernafas dengan lega. “Bos, apa kita nggak slaah mandi pagi-pagi buta kayak gini?” tanya Velyn. Jangankan mandi, membayangkannya saja rasanya Velyn merasa tidak sanggup. Angeline sangatlah mengerti, Velyn mengekorinya bukan semat-mata mengekorinya tanpa niat apapun. Velyn cukup menuruti permintaan Angeline yang meminta dirinya untuk tidak memanggil dan memprotes apapun yang akan mereka lakukan di hadapan santri-santri. “Gue juga nggak tau, Vel. Cuma ya gue rasa kita harus ikutin aja peraturan ini.” kata Angeline. “Tapi, Bos. Lo ngerasa gak sih kalau semalam itu dingin banget. Kita di pegunungan lho, Bos.