Keguguran

1371 Kata

Reyan menghela napasnya panjang, pria itu terus berjalan mondar mandir dengan perasaan cemas yang melingkupi pekat hatinya. Begitu juga dengan Farel yang tampak sangat cemas dengan kondisi Alisa. Hanya Abel yang masih bisa bersikap tenang walaupun hatinya juga merasa khawatir pada keselamatan temannya. Beberapa saat menunggu, seorang dokter perempuan yang bertugas di klinik dekat hotel itu keluar dari dalam ruang pemeriksaan. Reyan, Farel, dan juga Abel—mereka langsung mendekati dokter itu, meminta keterangan tentang kondisi Alisa saat ini. “Apa pasien di dalam sudah menikah?” tanya dokter itu. “Saya suaminya, Dok,” ujar Reyan. Dokter itu kemudian tampak mengembuskan napasnya berat. “Ada apa, Dok? Istri saya baik-baik saja kan, Dok?” tanyanya, cemas. “Dia baik-baik saja, tapi dia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN