#
Luna berlutut di depan ibunya dan perlahan meletakkan kepalanya di atas pangkuan ibunya.
Nyonya Citra merasa sedikit heran dengan perlakuan putrinya kali ini.
"Ada apa denganmu?" tanya Nyonya Citra lembut. Meski begitu dia tetap membelai lembut rambut putrinya itu.
Dia mengingat saat pertama kali melihat Luna setelah putrinya itu lahir. Ketika perawat meletakkan Luna di atas dadanya, saat itu dia merasakan kebahagiaan tak terkira sebagai seorang ibu.
Sekarang dia harus menerima kenyataan kalau Luna, putri kecilnya sudah tumbuh menjadi wanita dewasa dan menikah dengan pria sebaik Cakra. Berbagai-bagai perasaan memenuhi hatinya ketika akhirnya menyadari kalau sedikit demi sedikit Luna mulai menemukan jalan hidupnya sendiri, terlepas dari dirinya.
"Aku akan merindukan Mama. Berjanjila
