Bab 73. Sebuah Janji

1108 Kata

# Luna merasa gugup saat sudah berada di depan ruang rawat ibunya. Ingatan akan kejadian kemarin membuatnya merasa ragu-ragu untuk meraih gagang pintu ruangan tempat ibunya dirawat. "Tak apa Cik. Puan menunggu," ucap Rahma. Saat itu Cakra meraih jemari Luna. "Ayo kita masuk dan temui Mamamu," ucap Cakra. Luna bisa merasa seakan ada kekuatan yang menjalar lewat genggaman jemari Cakra yang teguh dan kuat. Pintu ruang rawat Nyonya Citra perlahan didorong terbuka oleh Luna dan juga Cakra. Saat itu Luna bisa melihat Mamanya yang masih duduk di atas tempat tidur dengan infus yang masih terpasang di tangannya kini menatap Luna dengan tatapa berkaca-kaca. "Mama," panggil Luna. Nyonya Citra mengangkat tangannya, mengisyaratkan agar Luna mendekat. "Luna," panggil Nyonya Citra. Dan Luna

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN