CH 73. Rambut Berharga.

2114 Kata

Dering alarm yang di buat Kennan mengudara dari ponselnya, namun laki-laki itu sudah lebih dulu terjaga sebelum alarm itu berdering, Kennan yang sedang melakukan aktifitas ibadah subuh, ia segera meraih ponselnya di nakas dan mematikannya. “Bangun!” Usik Kennan Noora yang masih terlelap nyaman disana , kembali bergulung dalam selimut dan bantal menutupi wajahnya. “Hemm... 5 Menit.” “Kau sudah mengulang kalimat itu beberapa kali dan jika di gabungkan sudah hampir setengah jam,” Kennan merangkak naik ke atas ranjang lalu menarik selimut Noora menempelkan wajahnya mengusik tidak berhenti sang istri. “Geli, Kennan!Aku masing ngantuk! Bersihkan rahangmu itu sangat menyakitkan kulitku.” Ucap Noora masih enggan membuka matanya. Namun Kennan tidak mengindahkan dan tetap tidak berhenti mengus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN