Kennan tidak lagi takut untuk memperlihatkan keseriusannya dengan Noora, lelaki itu masih di kamar perawatan yang Noora tempati menemani gadis itu beristirahat, duduk disebuah kursi tepat di sebelah pembaringan Noora sembari menyuapinya potongan buah yang tersedia disana.
“Kata mama kau mempunyai rekaman video Alaska saat aku tidak sadar? Aku mau lihat.” Pinta Noora sembari mengunyah potongan buahnya.
Kennan kemudian menggelengkan kepalanya, “Untuk apa dilihat, sampah! Lain kali hati-hati, jika seperti ini kau tidak boleh sembarang mengkonsumsi apapun yang orang berikan, apa lagi tidak sangat kenal.”
Noora berekspresi sedih, “Kan aku nggak tahu akan seperti ini, oh ya satu lagi. Bisakah kau mencari tahu ada hubungan apa Elia dan Alaska.”
“Kenapa?” Tatap Kennan serius pada Noora.
“Hemm
