Yakin Bisa Marahan?

2176 Kata

Dengan rada ragu gue melangkah turun dari bebek-bebekan dengan perasaan gak karuan. Bisa gue lihat Bang Sul masih berdiri mematung memandangi kami dari sudut danau tepat di pintu keluar wisata danau, menatap kami dengan tatapan horor. "Kenapa mau main satu putaran lagi?" Tanya Riko yang masih menggendong Kayla yang tertidur lelap, kasian kecapekan kali ni bocil. "Ada pintu keluar lain gak?" Tanya gue ke abang-abang yang sekarang sedang membantu kami membuka pelampung. "Pintu keluar pengunjungnya di sebelah sana Bu," jawabnya. Asem gue dipanggil Bu. "Gak usah ketawa." Gue melotot ke arah Riko yang nampak sedang menahan tawa karena gue dipanggil Bu. "Galak amat Neng. Azek yang bentar lagi perang dunia. Nonton Ah," cekikik Riko lagi. "Ingin rasanya Gue berkata kasar sambil getok pala Lo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN