Luna mengerjap berkali-kali. Dia sangat syok dengan apa yang dilihatnya. Dipukul pipinya berkali-kali dan berusaha untuk mengatur napasnya agar tetap stabil. "m***m," umpat Rafan keluar dari kamar mandi langsung mendekati Luna yang duduk di kursi. "Fanfan, itu belalang kupu-kupu ya?" Luna dengan sorotan mata polosnya dan kedua mata Rafan melebar. "Ah, bukan. Itu mirip belalai gajah apa lele sih?" Wajah Rafan merah pun dengan telinganya. Dia malu sendiri sampai kedua tangan spontan memegang bagian yang tersembunyi. "Astaga, mata gue ternodai." Luna mengucek matanya yang sudah lancang melihat sesuatu yang tersembunyi dan tak pernah dilihat sebelumnya. Tiba-tiba kedua bahunya malah bergetar—ngeri. "Lu ngapain main nyelonong masuk aja? Gak sopan banget," omel Rafan kesal. Bisa-bisa Luna