Bab 15

1733 Kata

“Pagi, Pak.” Seorang laki-laki dan perempuan menegakkan tubuhnya begitu Rafan datang. Tersenyum mengulur tangan. Rafan tak mengenal, dia hanya membalas senyuman dan uluran tangan mereka. Tetap ramah dan menebak mereka adalah warganya. Kalau tidak mana mungkin datang ke kantor sekretariat RT. “Ada yang bisa saya bantu?” “Ada, Pak. Kami ke sini ingin mengambil NA.” Laki-laki bertubuh kecil itu sangat antusias. “NA?” Rafan mengerut alis, kebingungan. “Surat pengantar nikah, Pak,” ujar Kang Kipli. Rafan membulat mulutnya sambil mengangguk-anggukkan kepala. “Saya gak tau. Belum pernah bikin.” Dia masuk ke dalam ruangannya yang disusul oleh sepasang kekasih yang ingin menikah. Hening, Rafan menatap lekat dua orang yang belum diketahui namanya itu. “Jadi kalian ingin menikah?” Dia bertanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN