"Ngapain Bapak ke sini lagi? Saya kan pulangnya bawa kendaraan sendiri," ketus Hana saat ia mendapati Firman yang tengah berdiri di depan pintu kelasnya. "Kamu...nggak apa-apa kan?" tanya Firman membuat Hana menautkan alisnya bingung. "Emangnya saya kenapa? Saya sehat, nggak sakit. Nggak kurang apapun juga. Mending Bapak jauh-jauh deh dari saya, nanti saya dituduh godain Bapak lagi," usir Hana terang-terangan. Padahal saat ini banyak yang menyaksikan perdebatannya dengan Firman, namun Hana tak peduli. Bahkan lebih bagus seperti itu, biar mereka tahu kalau bukan Hana yang menggoda Firman. Tapi Firmanlah yang terus mendekati Hana. Hana sengaja? Ya, anggap saja seperti itu. Kalau kata anak zaman now 'biar yang iri tambah iri'. "Maksud saya itu, kamu tadi berantem kan di kantin. Kamu ng