Bab 66. Merajuk

1611 Kata

Keesokkan harinya. "Russell sudah sadar." Kalimat yang langsung membuat Lily menoleh ke arah laki-laki, yang duduk pada kursi belakang dan persis di samping Lily duduk saat ini. Tatapan matanya nampak lurus ke depan. Sejujurnya, ia tidak suka mengatakan hal ini. Akan tetapi, permainan konyol adiknya sendiri, terpaksa membuatnya angkat bicara. "Terus? Gimana keadaannya??" tanya Lily yang sedikit kaget. "Lihatlah sendiri nanti. Kamu bisa menemuinya sepulang sekolah." Lily tertegun. Ia memikirkan, kondisi Russell dan juga membayangkan saat menemuinya sore nanti. Hingga tiba-tiba saja, Lily merasakan sesuatu di bawah sana. Ia melirik ke arah tangan kirinya. Tangan yang sedang ia letakkan pada kursi di sampingnya, yang kini nampak digenggam oleh orang yang masih menatap lurus ke depan.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN