Bab 75. Perdebatan Sengit

1210 Kata

Senna membuka kelopak matanya lebar-lebar. Saat Rainer menyebutkan, siapa dirinya. Rainer tersenyum lebar. Ia meraih tangan Senna dengan kedua tangannya dan hendak menempelkan pada pipi Rainer sendiri. Untuk merasakan kembali, kelembutan tangan tersebut. Namun, belum sempat menyentuh, Senna langsung menarik tangannya. Ia memandangi wajah Rainer lekat-lekat. Tidak mengeluarkan kata-kata. Hanya kerutan pada dahinya yang nampak begitu banyak. Wajah yang begitu mirip. Sangat mirip dengan laki-laki itu. Laki-laki yang sudah menghancurkan kehidupannya. "Ma? Ayo kita pulang," lirih Rainer. Rainer bangkit dari bawah. Ia merentangkan kedua tangannya dan hendak merengkuh tubuh Senna. Sebuah dorongan yang cukup kasar Senna lakukan. Ia nampak mendekap tubuhnya sendiri. Saat dekapan Rainer tela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN