"Ih ngaco! Mana bisa begitu??" protes Lily.
"Bisa aja kok. Kalau kamu!" ucap Russell dengan penuh keyakinan.
Lily menelan salivanya sendiri dan tersenyum getir. Akhirnya ia tahu, ternyata Kakak beradik ini masih memiliki satu kesamaan.
Ya sama. Sama gilanya. Sampai-sampai Lily merasa pusing sendiri dalam menghadapi keduanya.
"Ayo makan lagi. Habis itu minum obat. Supaya cepat sembuh," ucap Lily yang kembali meraih nampan berisi makanan.
Russell bergeming. Ia hanya menatap Lily tanpa berkedip. Sampai saat Lily kembali menyodorkan suapan makanan ke dekat mulut Russell, ia masih tak membuka mulutnya sedikitpun.
"Kenapa lihatin aku begitu?? Ayo buka mulutnya!" perintah Lily.
"Ayo berjuang bersama."
Kalimat yang Russell lontarkan dan membuat Lily mengembuskan napas kasar. Konyol. Sang
