"Russell? Kenapa kamu berdiri di sini? Pacar kamu kemana?" tanya Celine, kepada Russell yang berdiri dan bersandar pada pagar pembatas tangga, di depan kamar sang kakak. Russell melirik ke arah pintu kamar sang kakak. Sebelum akhirnya, ia pergi mendekat kepada sang ibu dan menggandeng tangannya. "Ma, ayo ikut Russell sebentar," ajaknya sambil menarik tangan sang ibu. Sementara itu di dalam kamar yang tidak tertutup rapat. Rainer dan Lily diam mematung. Mendengarkan suara dari luar sana. Awalnya, Lily sempat terperanjat. Namun kini, ia mulai bisa bernapas lega, setelah tidak lagi mendengar suara orang dari luar. Sebuah senyuman masam Lily ciptakan. Apakah ia sedang memainkan permainan petak umpet, yang harus selalu bersembunyi seperti ini? Dan selalu berusaha untuk tidak ditemukan?
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari