Bab 45. Kenapa Selalu Saja Membahasnya?

1139 Kata

"Kamu pulang duluan kemarin?" tanya laki-laki yang baru saja duduk di hadapan Lily, saat ia tengah berada di kantin sekolah di jam istirahat. "I-iya." Lily nampak gugup dan gelagapan. Apalagi, ada pembicaraan yang belum juga selesai diantara mereka berdua. "Nanti sepulang sekolah...," "Nggak bisa!!" seru Lily dengan cepat. "Aku... Aku harus cepat pulang," sambungnya lagi. Russell menyunggingkan senyumnya. Belum apa-apa sudah ditolak dengan tegas begini. Ia jadi semakin penasaran. Benarkah yang Lily katakan? Bila ia telah menikah dan memiliki seorang laki-laki, sebagai pendamping hidupnya saat ini. "Kalau begitu, kita bicarakan sekarang!" cetus Russell dengan nada kesal. Ia tidak suka berada di situasi seperti ini. Tidak ingin terus menerus bertanya-tanya, tentang kebenaran dari perka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN