"Apa maksudnya tadi, Kak???" tanya Russell, yang langsung meminta kejelasan dari Rainer, ketika pintu kamar ditutup dan mereka berada di luar kamar.
"Maksud apa hm? Kakak harus menjelaskan apalagi? Semuanya sudah sangat jelas bukan?? Wanita di dalam sana adalah istri Kakak dan sekarang, dia juga sedang mengandung anak Kakak. Calon keponakan kamu! Jadi, jauhi dia! Jangan pernah mencoba untuk mendekatinya lagi! Mengerti?" Rainer menatap Russell dengan mata lekat dan sinis, agar nyalinya menciut. Ia tak ingin ada persaingan konyol, diantara dirinya dengan adiknya itu. Meskipun, tak dapat dipungkiri di dalam hati kecilnya, Rainer merasakan keresahan itu. Ya, ia memang sedikit takut, bila hal itu sampai terjadi. Apalagi mengingat, keduanya sudah sangat dekat satu sama lain.
"Sekarang, lebih
