Russell jatuh tersungkur, saat sebuah tinjuan yang cukup keras mengenai pelipisnya. Ia mengerjap-ngerjapkan kedua matanya, mencoba menyadarkan diri, dari rasa pusing yang sempat menderanya tadi.
"Dimana kamu menyembunyikan dia!? Dimana!!? Cepat katakan!!" pekik Rainer dengan sangat lantang.
Russell menyunggingkan senyumnya. Lalu melirik tajam kepada orang yang tidak lain adalah kakaknya sendiri.
"Siapa yang kakak maksud hah!?" tanya Russell dengan nada menantang.
"Kamu jangan berpura-pura bodoh!!" pekik Rainer. Ia sangat yakin, bila adiknya itulah yang membawa Lily pergi. Siapa lagi orang yang sanggup melakukan hal seperti ini .
Lagi-lagi Russell menyunggingkan bibirnya. Baru kali ini, ia melihat sang kakak marah sampai separah ini. Bahkan sampai memukul wajahnya.
Tapi, saat ia pikir
