Part 48. Ucapan Manis

1814 Kata

“Ternyata kalian ada di sini??” Dua orang pria yang terlihat sedang berdiskusi di balkon, dengan kertas lebar yang sudah terbuka di atas meja tersebut--menoleh. Keduanya menatap ke arah satu titik yang sama—dengan pemikiran yang berbeda, tentu saja. Saka berdecak—merasa terganggu oleh kedatangan Karin dengan nampan di tangannya. Ia sedang mendengarkan rencana Abi untuk merompak lantai dua rumahnya. Sedangkan Abi, mengulas senyum—menatap memuja wanita yang terlihat cantik, yang sudah mengikat asal rambut yang tidak terlalu panjang itu ke atas—hingga meninggalkan helai-helai yang tak terikat, sedikit berantakan. Tidak rapi, tapi justru terlihat sexy di mata Abi. “Ngapain cemberut??? Nggak mau jus???” tanya Karin, setelah tiba di sisi sang kakak yang masih menekuk wajahnya. Sementara Abi,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN