Sabtu, menjadi hari yang Abi tunggu-tunggu. Berbeda dengan minggu-minggu sebelumnya, hari ini Abi tidak mau bekerja lembur. Dia sudah bekerja keras dalam seminggu terakhir, untuk bisa menyelesaikan semua perkerjaannya. Beberapa kali lembur di kantor bersama Bimo—saat harus membahas tentang proyek Makassar. Di hari lain, ia memilih lembur di rumah. “Udah mau cabut??” tanya Bimo, ketika melihat Abi buru-buru merapikan laptop, serta beberapa perintilan dokumen, yang baru selesai mereka bahas. Rencananya, mereka berdua akan berangkat ke Makassar minggu depan. Abi mengangkat kepala, lalu menggumam sebagai jawaban. Lalu, pria itu kembali menurunkan pandangan. Memasukkan laptop ke dalam tas jinjingnya, serta meraih dokumen yang sudah rapi dalam satu tumpukan. “Sudah clear, kan??” Abi mengerny